Translate

Sabtu, 07 Juni 2014

Penerapan NLP Dalam Pembelajaran

 Image: https://encrypted-tbn2.gstatic.com
Assalamu'alaikum wr.wb
Setelah pada postingan sebelumnya saya membagikan pengertian NLP, maka pada bahasan kali ini kita mencoba memahami cara penerapan NLP di dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.

 
Penerapan Prinsip NLP dalam Proses Pembelajaran

a.  Menyelaraskan kondisi pikiran

Hal ini dilakukan untuk menggiring state of mind siswa yaitu membuka pelajaran dengan menggunakan kalimat yang akan menuntun pikiran siswa digiring secara emosional.

b. Mengarahkan pada kondisi terbaik untuk belajar.

Tahap ini mulai untuk mengarahkan kondisi perasaan peserta didik pada kondisi belajar yang menyenangkan.

c.  Memicu anchor.

Keadaan tidak bersemangat bisa dikembalikan dengan cara memicu kembali anchor yang sudah dibuat pada fase kedua sehingga perasaan atau keadaan siswa menjadi bersemangat kembali.

d. Nested loop

Proses merangkaikan berbagai bagian pelajaran menjadi suatu jejaring yang saling mengikat dan berhubungan, baik dengan pelajaran yang lalu maupun dengan pelajaran lain yang berbeda.

e.  Future pacing

Membawa pikiran siswa ke masa depan pada suatu situasi mereka akan membutuhkan ilmu tersebut.
 
Penerapan NLP dalam bahan ajar

·   Prinsip relevansi, keterkaitan atau kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan dengan pencapaian kemampuan tertentu.

·  Prinsip konsistensi (keajegan), konsisten atau ajeg terhadap aspek-aspek yang menjadi target penguasaan pembelajar ketika menggunakan bahasa.

·  Prinsip kecukupan, materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dan membantu pembelajar untuk mencapai keterampilan tertentu.



Teknik rapport terdiri atas dua hal, yaitu:

·    Pacing merupakan proses untuk memberikan umpan kepada lawan bicara melalui tingkah laku, yaitu dengan menyamakan cara duduk, menyamakan cara bicara, intonasi suara, bahkan sampai menyamakan bahasa tubuh lainnya.

·   Leading upaya mengambil alih untuk memimpin pembicaraan. Penerapan teknik ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan pola-pola kalimat yang digunakan lawan bicara dan meniru pola-pola kalimat atau kata-kata yang digunakannya.



Hasil yang diharapkan:

·  Siswa dapat berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.

· Siswa dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik.

· Siswa dapat memperbaiki, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.

· Siswa dapat menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Sumber: lihat di sini
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Sahabat Dunia Maya

Bergabung Bersama Kami

- Copyright © PendidikanDasar.net -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -