Image: https://encrypted-tbn2.gstatic.com
Assalamu'alaikum wr.wb.
Pada bahasan yang lalu kita sudah berbagi tentang sejarah dan manfaat NLP, dan sekarang bahasan kita adalah mengenai pengertian dan prinsip NLP.
Pada bahasan yang lalu kita sudah berbagi tentang sejarah dan manfaat NLP, dan sekarang bahasan kita adalah mengenai pengertian dan prinsip NLP.
NLP atau Neuro-Linguistic Programming
adalah teknologi yang mempelajari struktur internal seseorang dan
bagaimana struktur tersebut bisa didesain untuk tujuan yang bermanfaat
bagi orang tersebut. Dalam NLP, setiap perilaku mempunyai struktur
internal yang mendukungnya. Seperti ungkapan Dr.Richard Bandler
(co-creator NLP), mendesain struktur internal seseorang, layaknya
mendesain sebuah ruangan. Kita bisa memilih apa yang ingin kita letakan
di situ, kita bisa merubah letak, visual, suara, pengalaman, bau, rasa,
di ruangan tersebut. Menggunakan representasi kelima indera kita,
struktur internal seseorang dibangun. Oleh sebab itu, sebuah
proses perubahan di NLP adalah proses mendesain atau mendesain kembali
struktur internal seseorang, sesuai yang diinginkan. Di NLP, hal ini
disebut sebagai modeling. Yangmana artinya adalah
seseorang dengan model internal yang tidak bermanfaat atau tidak sesuai
keinginannya memodel atau mencontoh model internal yang sesuai yang
diinginkannya. NLP sering disebut sebagai teknologi yang
mempelajari operasional dunia secara subyektif, karena dunia internal
seseoranglah yang kemudian mempengaruhi pengalamannya di dunia
eksternal. Jadi prinsip sederhananya adalah bagaimana mendesain secara
subyektif dunia internal seseorang, untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan di dunia eksternal.
Neuro
sederhananya adalah cara berpikir. Cara mengambil informasi dari dunia
luar, cara memfilternya, cara memproses informasi, cara memproduksi
tindakan, dan lain-lain. Dalam ‘neuro’ terdapat berbagai hal yang
menjadi referensi kita berpikir dan bertindak, yang disebut Peta Realita dan Model Dunia.
Keduanya berdasarkan apa yang pernah kita pelajari dan ketahui
sepanjang hidup, karena itu bersifat subyektif. Dengan merubah cara
berpikir atau cara kita memproses informasi, memperluas peta realita,
memperkaya model dunia, kita pun merubah perilaku dan merubah hasil
kita.
Linguistic adalah bahasa. Cara memproses bahasa yang kita inderakan, dan bahasa yang kita pakai baik secara internal (inner talk)
atau eksternal (berbicara). Bahasa mempengaruhi pikiran, dan bahasa
dipengaruhi cara berpikir. Merubah cara kita memproses bahasa dan
berbahasa, kita pun merubah tindakan kita, dan merubah pula hasil kita.
Programming
adalah berbagai program atau strategi kita dalam berpikir dan
berperilaku. Ini adalah tahapan-tahapan kita dalam berpikir dan
bertindak. Ada strategi yang efektif ada yang tidak. Perubahan hasil
sangat tergantung dari program atau strategi kita. Rubah strategi, rubah
hasil.
NLP singkatnya adalah teknologi berpikir, berbahasa,
berstrategi, bertindak, untuk mencapai hasil yang kita inginkan. Dalam
NLP terdapat berbagai konsep, teknik, dan tools untuk itu.
Berbagai Prinsip dan Teknik NLP
MODELING
NLP
adalah teknologi modeling. Dimana apabila seseorang bisa melakukan
sesuatu, dan kita bisa mencacah strategi mentalnya, kita bisa mengikuti
strategi yang sama untuk mencapai hasil yang sama di konteks kita.
NLP
dipenuhi oleh berbagai prinsip dan teknik sukses, yang dimodel dari
berbagai orang-orang sukses dari berbagai bidang atau konteks. Semuanya
diformulasikan dalam presuposisi NLP dan teknik-teknik NLP. Mempelajari
NLP juga berarti kita mempelajari cara memodel sukses yang kita inginkan
atau mempermudah kita untuk mendapatkan model sukses yang kita
inginkan.
RAPPORT
Rapport adalah salah satu
prinsip dan teknik komunikasi dan membangun hubungan yang paling
populer di dunia. Dan Rapport menyangkut hubungan dengan diri sendiri
maupun orang lain.
Rapport dibangun dengan prinsip pacing-leading
dan matching-mirroring. Prinsip pacing berarti menyamakan atau
menyesuaikan. Pemahaman praktisnya adalah 'menyamakan frekuensi'. Dengan
penyamaan ini, tahap berikutnya, yakni 'leading' bisa dilakukan.
Tahap
pacing bisa dilakukan dengan prinsip matching-mirroring. Prinsip ini
dijalankan dengan melakukan berbagai penyesuaian dalam posisi tubuh,
gerak-gerik, verbal, mimik, dll.
ANCHOR
Perilaku
manusia mengikui pola stimulus-respon, dimana perilaku manusia dipicu
oleh stimulan tertentu. Di NLP ini dipelajari melalui struktur internal,
yakni apa yang mengawali sebuah perilaku, misalnya apa yang dilihat,
didengar, dialami, dll.
Pemicu yang telah terbentuk untuk sebuah
perilaku secara berulang atau yang menjadi habit (entah dianggap baik
atau buruk - dalam bahasa NLP: bermanfaat atau tidak), disebut sebagai
Anchor. Misalnya secara habit, dengan melihat sesuatu seseorang menjadi
takut. Atau dengan mendengar sesuatu, seseorang menjadi percaya diri.
Anchor
tercipta bisa secara tidak disadari, bisa juga dikreasikan secara
sengaja. Anchor dikenali, dievaluasi, diruntuhkan, atau diciptakan,
menggunakan kelima indera, sebagai komponen internal strukturnya.
SISTEM REPRESENTASIONAL
Manusia
menangkap informasi dari dunia eksternal melalui kelima indera - visual
(penglihatan), auditory (pendengaran), kinesthetic (perasa), olfactory
(penciuman) dan gustatory (pengecap). Dan untuk bisa menimbulkan
pemahaman terhadap dunia luar tersebut, seseorang perlu mempunyai
representasi dunia luar tersebut di dalam pikirannya. Ia entah harus
punya sebuah bentuk visual yang bisa dipahami atau bisa disimpulkan
sebagai apa, bentuk kata-kata yang punya makna tertentu, dll.
Bagaimana
pikiran kita membuat perwakilan dunia luar ini disebut Sistem
Representasional. Perwakilan di dalam dunia internal manusia ini juga
menggunakan kelima indera. Jadi ada seseorang yang dilihat di dunia
luar, lalu ada bentuk orang tersebut di dunia internal. Atau ada
seseorang di dunia luar, lalu ada persepsi mengenai orang tersebut di
pikiran kita.
Berbagai perilaku dan perasaan manusia terhadap
sesuatu atau seseorang, dipengaruhi bagaimana kita merepresentasikan
sesuatu atau seseorang di pikiran kita. Berarti, apabila kita merubah
representasi kita terhadap sesuatu atau seseorang, sikap kita pun
berubah.
SUBMODALITY
Setiap representasi
mempunyai detil dan spesifik yang bisa dikenali dan dikelola. Visual
misalnya mempunyai bentuk, warna, jarak, ketajaman gambar, dimensi (2D
atau 3D), ukuran (besar/kecil), dll. Atau suara misalnya mempunyai tempo
(cepat/lambat), jarak (jauh/dekat), stereo/mono, dll. Perasaan misalnya
punya letak, panas/dingin, keras/lembut, dll.
Spesifik atau detil
dari representasi tersebut disebut sebagai Submodality. Di NLP,
dipelajari bagaimana merubah submodality sebuah pengalaman. Misalnya
rasa takut, mempunyai visual yang bisa dievaluasi bentuknya, ukurannya,
warna, kejelasan gambar, dll. Dan untuk mempengaruhi rasa takut,
submodality-nya bisa diubah. Misalnya ketajaman gambarnya dikurangi,
ukurannya diperkecil, jarak dijauhkan, dll.
STRATEGI
Perilaku
manusia, dihasilkan oleh struktur berupa tahapan atau sekuens beberapa
representasi. Struktur ini disebut sebagai strategi.
Urutan-urutan
representasi dalam pikiran manusia, untuk menghasilkan sebuah perilaku
tertentu, bisa dievaluasi, menggunakan sistem representasi. Misalnya,
seseorang yang berani mengutarakan pendapatnya, memulai dengan
membayangkan (visual) sesuatu dengan kualitas gambar yang sangat tajam
dan terang, lalu ia berkata-kata (auditory) di dalam kepalanya "Saya
pasti bisa", lalu ia memegang dadanya (kinesthetic), dan perasaan
beraninya timbul.
NLP adalah mengenai bagaimana mendapatkan
berbagai model internal yang bermanfaat, dan menginstallnya ke orang
yang membutuhkan dan menginginkannya.
PRESUPPOSITIONS OF NLP
Seperti halnya
berbagai ilmu dan teknologi, NLP pun punya dasar atau landasan berpikir
dan bertindak. Dasar atau landasan ini disebut Presuppositions of NLP.
Presuppositions
digali, didapatkan dan dirumuskan berdasarkan model-model bermanfaat di
berbagai konteks. Presuppositions ini tidak perlu dipertanyakan
kebenarannya, hanya diadaptasi dan dihidupi, dan dilihat, dirasakan
manfaatnya secara subyektif.
Presuppositions ini juga yang menjadi landasan berbagai prinsip, teknik, metode di NLP.
TEKNIK-TEKNIK NLP
Di
NLP terdapat banyak sekali teknik dan metode perubahan yang bermanfaat.
Bahkan berbagai teknik baru hasil modifikasi teknik lama terus
diciptakan setiap tahun oleh para pengembang maupun peminat NLP.
Di antara berbagai teknik tersebut, yang populer antara lain.
- Fast Phobia Cure
- Swish Pattern
- Changing Belief
- Changing Personal History
- Meta Model
- Meta Program
- Reframing
- Six Steps Reframing
- New Behavior Generator
- Parts Negotiation
- Timeline
- Disney Strategy
- Perceptual Positions
- Neurological Level
- Dan masih banyak lagi
Q&A atau Tanya Jawab seputar NLP
- Tanya: Apakah NLP bisa merubah hidup saya?
Jawab: yang memastikan perubahan tersebut adalah diri sendiri. NLP hanya menyediakan berbagai prinsip, konsep, teknik, strategi yang bisa membantu setiap orang untuk mencapai kinerja maksimal untuk diri sendiri. Tanggung jawab pencapaian adalah di tangan orangnya. - Tanya:
Apakah saya sudah harus pernah belajar NLP untuk bisa ikut program
Praktisi NLP? Apakah pemula yang mulai dari nol juga bisa?
Jawab: semua orang yang ingin belajar NLP boleh ikut mendaftarkan diri dan berpartisipasi di program praktisi. Di dalam program Praktisi, Anda akan tetap belajar dari dasar lagi. - Tanya: Apakah NLP sama dengan ilmu-ilmu motivasi yang ada sekarang?
Jawab: memotivasi diri adalah salah satu hal yang dipelajari di NLP, bukan satu-satunya. Bedanya juga adalah di NLP, dipelajari struktur internal untuk memotivasi diri, yang berarti seseorang bisa memotivasi diri sendiri. Banyak sekali hal lainnya yang dipelajari di NLP seperti komunikasi, kecerdasan emosional, perubahan belief, strategi berpikir dan bertindak, modeling sukses, dan lain-lain. Dengan belajar dan mengaplikasikan NLP, seseorang dapat memotivasi dirinya sendiri. - Tanya:
Apakah semua prinsip dan teknik di NLP dijamin akan efektif dan
berhasil? Apakah NLP menjamin akan membuat pembelajarnya mencapai semua
yang diinginkan?
Jawab: Tidak. NLP tidak menjamin itu. Yang menjamin itu adalah orang yang mempelajari dan mengaplikasikan NLP. NLP adalah sebuah media, sumber daya, alat bantu. Orang yang mengaplikasikannyalah yang akan menjamin pencapaian hasil yang diinginkan. Dan di NLP tidak pernah dijanjikan manusia akan mencapai semua yang diinginkan. Akan tetapi dengan mengaplikasikan NLP, seseorang bisa mencapai lebih banyak hal yang diinginkan, lebih sering. - Tanya: Apakah bedanya NLP dengan ilmu-ilmu pengembangan diri lainnya? Yang mana yang terbaik? Apa beda NLP dengan psikologi?
Jawab: Dalam NLP, semuanya dinilai berdasarkan manfaat di konteks masing-masing. Yang disebut terbaik adalah terbaik di sebuah titik waktu, di sebuah konteks, saat prinsip atau teknik atau alat bantu tersebut diakses dan digunakan. Jadi tidak ada perbandingan lurus dan mutlak untuk semua ilmu pengembangan diri. NLP lebih mengandalkan dan berorientasi pada tujuan atau apa yang diinginkan. Sementara beberapa konsep pengembangan diri mengandalkan pengobatan masa lalu. Lalu di NLP tidak dikenal pengkotakan manusia atau tidak ada konsep kepribadian. Di beberapa konsep pengembangan diri, manusia perlu dibagi ke dalam berbagai jenis kepribadian atau karakter untuk bisa dibantu dengan strategi tertentu. Bahkan di NLP, content atau 'masalah'-nya seringkali tidak diperlukan dalam proses Coaching, misalnya. - Tanya:
Apa hubungan NLP dengan Hipnosis? Kenapa di setiap pelatihan NLP seolah
harus ada pelajaran Hipnosis? Kalau saya tidak mau belajar Hipnosis
apakah saya masih bisa belajar NLP?
Jawab: NLP awalnya dikreasikan dengan salah satu modelnya adalah Hipnosis. Salah satu model yang sangat kuat dalam NLP adalah Milton Model, yang merupakan model komunikasi yang diciptakan oleh Milton Erickson, seorang punggawa dunia Hipnosis. Akan tetapi bukan berarti NLP adalah Hipnosis dan bukan berarti semuanya di NLP harus dilakukan dengan Hipnosis. Apabila yang dimaksudkan dengan Hipnosis adalah komunikasi dengan bawah sadar, maka jangankan NLP, kehidupan kita pun setiap saat berhubungan dengan Hipnosis. Pembelajaran di NLP hanyalah memetakan strukturnya, agar bisa dimanfaatkan secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, seperti lebih percaya diri, terbebas dari gangguan emosional tertentu, dan lain-lain. Sedangkan kalau yang dimaksudkan dengan Hipnosis adalah proses melakukan induksi (membuat seseorang masuk ke dalam trance state / rileks), lalu melakukan proses penginstalan sugesti, maka di NLP banyak sekali teknik yang tidak memerlukan itu. - Tanya: Apakah menjadi Praktisi NLP berarti saya menentang prinsip agama? Sebab saya pernah mendengar bahwa NLP termasuk dalam gerakan 'New Wave' yang hanya mau mengandalkan diri sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan lagi? Jawab: Di NLP dipelajari bagaimana mencapai diri yang gemilang dan mencapai tujuan sesuai yang kita inginkan. Bedakan antara mengandalkan diri sendiri dengan mengabaikan Tuhan. Seseorang yang mengandalkan diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang diri sendiri pikirkan dan lakukan, justru sedang menghormati Sang Pencipta, dengan memaksimalkan potensi yang telah dikaruniakan.
Sumber: lihat di sini
Tidak ada komentar: