Hemat pangkal kaya,
begitulah ungkapan orang tua kita dahulu yang tujuannya agar kita
dapat menekan pengeluaran dan dapat mengelola keuangan dengan baik.
Tapi apa jadinya jika kita menghalalkan segala cara untuk berhemat?
Maksudnya?
Banyak orang yang
menghindari membeli barang yang berkualitas bagus, bukan karena tidak
ingin, tetapi lebih disebabkan oleh harganya yang mahal. Itu bukanlah
suatu kesalahan. Tapi bagaimana kalau orang mencuri untuk mendapatkan
apa yang diinginkan?
Kasus pencurian tidak
hanya terjadi di dunia nyata, namun juga telah merambah hingga dunia
maya. Misalnya pencurian no. rekening, data-data pribadi maupun
perusahaan, password, lisensi, dan sebagainya. Ironisnya, pencurian di
dunia maya sudah dianggap biasa di negara kita. Software bajakan
merajalela, crack dan keygen bertebaran tidak terbendung.
Mengapa kita tidak mau
sedikit memutar otak, memeras keringat, agar kita tidak ikut
menggunakan software bajakan ini? Ternyata daripada menggunakan linux yang gratis dan minim virus, kita lebih suka memasang Windows
yang harganya selangit, tetapi tanpa membayar sepeser pun. Caranya?
Download Windowsnya, jalankan loadernya.
Beres?
Tidak!
Pembajakan tidak berhenti
sampai di situ. Kita tentu perlu memasang aplikasi kantor. Lagi-lagi
kita memilih yang berbayar, maka kita menginstal Microsoft Office.
Ketika diminta memasukkan serial number, tiba-tiba kita sudah punya
serial tersebut, padahal kita tidak pernah membelinya.
Belum lagi aplikasi edit
foto, kita labih senang memasang Adobe Photoshop bajakan daripada Gimp yang jelas-jelas asli, grati, dan open source. Begitu juga Corel Draw yang
harganya wuah!
Untuk melindungi komputer
dari virus yang nakal, kita wajib menginstal antivirus. Dan
malangnya, kita lebih memilih meng-crack antivirus berbayar daripada
menggunakan antivirus free.
Bagi yang suka download,
tentu kenal dengan IDM. Internet adownload Manager (IDM) juga tidak
gratis selamanya, tetapi masa gratisnya hanya 30 hari (kalau tidak
salah ingat). Setelah habis masa trialnya, kita pilih beli atau
memasang crack? Padahal masih ada download manager yang gratis,
seperti Free Download Manager (FDM) dan Download Accelerator Plus
(DAP).
Apalagi yang belum? Tune
Up Utilities? Software ini sangat terkenal, tetapi banyak orang yang
tidak mengetahui bahwa Tune Up Utilities merupakan aplikasi berbayar.
Belum lagi Software edit
video, video converter, game, dan masih banyak lagi software
yang telah dibajak.
“LUAR BIASA!,” itulah
kata-kata yang tepat untuk menggambarkan betapa merajalelanya
pembajakan dan pelanggaran hak cipta di dunia maya.
Jika kita belum bisa menghentikan ketergantungan terhadap software bajakan, seyogyanya kita berusaha membatasi diri dari penggunaan software bajakan yang berlebihan dan janganlah ikut-ikutan menyebarluaskannya.
Saya menulis ini dengan harapan agar kita dapat meminimalisir atau bahkan melindungi orang-orang di sekitar kita dari konsumsi software yang hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi malah merugikan pengembangnya. Bagaimana? Sepakat?
Apakah kita sudah malu dan takut menjadi orang yang berusaha jujur?
Saya menulis ini dengan harapan agar kita dapat meminimalisir atau bahkan melindungi orang-orang di sekitar kita dari konsumsi software yang hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi malah merugikan pengembangnya. Bagaimana? Sepakat?
Apakah kita sudah malu dan takut menjadi orang yang berusaha jujur?
Kita akan
mewariskan mental pelopor ataukah pengekor pada anak cucu kita?
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Pilihan ada di hati kita,
Keputusan ada di tangan
kita!
STOP PEMBAJAKAN!
Wasalam.
Tidak ada komentar: