Simbiosis berasal dari Bahasa Yunani yang berarti hidup bersama. Secara bebas, simbiosis dapat kita artikan sebagai interaksi atau hubungan antarmakhluk hidup yang berbeda, misalnya interaksi antara anggrek dengan pohon yang ditumpangi, kerbau dan burung jalak, kutu dan manusia, dan sebagainya.
Apakah simbiosis selalu menguntungkan dua belah pihak? Tidak juga. Ada beberapa bentuk simbiosis yang tidak menguntungkan, atau bahkan merugikan salah satu pihak. Simbiosis apakah itu? Mari kita bahas berbagai bentuk simbiosis.
Pada bagian pertama ini kita akan membahas secara singkat tentang simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan timbal balik antara dua jenis makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Jadi dalam hubungan ini tidak ada pihak yang dirugikan, malahan kedua pihak sama-sama mendapat untung.
Contoh simbiosis mutualisme misalnya:
1. Pertama; seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kerbau dan burung jalak. Di mana burung jalak mendapat makanan berupa kutu dari kerbau, sedangkan kerbau terbantu dengan berkurangnya rasa gatal yang diakibatkan oleh gigitan kutu tersebut.
2. Kedua; hubungan serangga dengan bunga. serangga yang hinggap pada bunga akan mendapat nektar, sementara bunga juga diuntungkan karena secara tidak langsung serangga juga membantu penyerbukan bagi bunga tersebut. Serangga ini misalnya lebah, kumbang, kupu-kupu, dll.
3. Ketiga; hubungan ikan badut dan anemon laut. Ikan badut menjadikan anemon laut sebagai tempat berlindung dan bersembunyi dari serangan predator, sedangkan anemon laut juga diuntungkan karena mendapat sisa-sisa makanan dari ikan badut.
4. Apakah masih ada contoh lainnya? Ada. Misalnya hubungan antara lalat dengan bunga rafflesia. Bunga rafflesia yang berbau bangkai itu sangat disukai lalat. Lalat hinggap dan mendapat makanan pada bunga reflesia, sedangkan bunga raflesia juga diuntungkan karena terbantu penyerbukannya.
5. Hubungan bakteri e. coli dengan manusia juga merupakan contoh simbiosis mutualisme. Di usus besar, bakteri e. coli mendapat santapan dari sisa-sisa pembuangan manusia, sedangkan sebagai timbal baliknya adalah mereka membantu mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan membantu mempercepat proses pembusukan di usus. Wah, sangat membantu sekali ya..
6. Hubungan cacing tanah dengan tumbuhan juga termasuk dalam simbiosis mutualisme, di mana cacing tanah diuntungkan karena mendapat makanan lezat berupa daun-daun kering yang membusuk. Tumbuhan pun diuntungkan karena lubang-lubang di dalam tanah yang dibuat oleh si cacing menjadikan air dan udara lebih mudah meresap dan diserap oleh akar.
7. Buaya dengan burung plover. Buaya yang malas gosok gigi ini mendapat perawatan pembersihan gigi dan mulut gratis oleh burung plover. Alih-alih meminta bayaran, burung plover sudah sangat senang bisa memakan sisa-sisa makanan di gigi dan mulut buaya.
8. Jamur dan ganggang. Simbiosis jamur dan ganggang ini dinamakan sebagai lumut kerak. Lumut kerak merupakan gabungan dari dua organisme, yaitu jamur (fungi) dan ganggang (alga) yang lumut kerak menyatu. Agar bisa makan bareng, jamur bekerja menyediakan air dan mineral, sedangkan lumut melakukan proses fotosintesis untuk memasak makanan. Bukan itu saja, jamur juga membantu lumut kerak ini tetap bertahan hidup selama musim kemarau. Hmm terdengar sangat harmonis dan inspiratif.
Silahkan tonton video penjelasan simbiosis mutualisme ini pada thumbnail di atas atau melalui link https://youtu.be/u2qF1DhT5EQ
Apakah teman-teman punya contoh simbiosis mutualisme lainnya? Silahkan tulis pada kolom komentar ya.
Tidak ada komentar: