![]() |
Wah,piye to Pak Guru? |
Setelah mambahas kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan guru di kelas part 1 dan part 2,kini kita lanjutkan dengan tiga deretan kesalahan yang sering dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Komunikasi Tidak Efektif
![]() |
Kalian pilih diam atau ditimpuk?!!! |
Pada dasarnya,kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara membangun komunikasi antara guru dan murid. Komunikasi ini dapat bersifat verbal maupun nonverbal.
Secara sederhana, komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat diartikan sebagai sebuah proses pertukaran ide antara guru dan murid. Komunikasi tersebut diharapkan berlangsung seefektif mungkin agar dapat meningkatkan prestasi belajar mengajar.
Sebaliknya, komunikasi yang tidak efektif akan menghambat proses belajar mengajar. Ada beberapa ciri komunikasi yang tidak efektif, yaitu:
Pemborosan Kata
Maksud pemborosan kata di sini adalah guru menggunakan kata yang berbelit-belit. Hal tersebut dapat membuat siswa menjadai kebingungan karena tidak dapat menangkap maksud ucapan dari gurunya.
Suara Tidak Jelas
Suara yang jelas tidak berarti guru tersebut harus berteriak-teriak, tetapi suaranya harus mampu menjangkau seluruh siswa di dalam kelas. Suara yang nyaman didengar akan mendorong murid untuk fokus kepada pesan yang disampaikan oleh guru.
Kata-Kata yang Membingungkan
Kesalahan ini kadang tidak disadari oleh guru, yaitu ketika menjelaskan pelajaran kepada muridnya menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh murid-muridnya, misalnya istilah-istilah asing yang belum pernah dijelaskan pengertiannya kepada siswa.
Pengertian yang Tidak Tepat
Nah, ini merupakan penyakit gengsi. Karena merasa malu dianggap tidak tahu oleh muridnya, maka si guru ini pun memakai jurus kira-kira. "Oh, mungkin kata ini kira-kira maksudnya itu". Padahal cepat atau lambat, siswa tentu akan mengetahui jawaban/arti kata yang benar. Jadi malu kan gurunya kalau ketahuan boong?
Memberi Label Negatif
Ada beberapa orang guru yang senaang memberi label negatif kepada siswanya, misalnya siswa tersebut disebut malas, bodoh, kurang ajar, pelit, dan sebagainya. Hal ini dapat membuat siswa menjadi malu, penakut, marah, benci, bahkan dendam kepada guru.
Tidak Adanya Kecocokan antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan guru dengan murid harus sesuai, karena jika tidak, maka akan membuat komunikasi tersebut tidak efektif. Misalnya guru yang sedang memberi motivasi kepada muridnya, tetapi dengan gerak tubuh dan raut muka yang terlihat malas.
Komunikasi Satu Arah
Dalam komunikas isatu arah tidak ada umpan balik (feedback),sehingga hanya guru yang aktif, sedangkan murid menjadi pasif. Seharusnya, murid juga diajak berkomunikasi, agar sama-sama aktif dan merasa lebih dihargai.
Berpakaian Tidak Rapi
![]() |
Arrrrggghhh |
Sebagai teladan dan idola murid, mau tidak mau, seorang guru harus berpakaian rapi. Pakaian yang rapi dapat membuat murid merasa nyaman dan betah bersama guru, sehingga dapat menunjang keberhasilan belajar mengajar. Selain itu, cara kita berpakaian juga berpengaruh terhadap citra diri.
Pakaian yang rapi dan sopan selain memancarkan cahaya keindahan, juga mencerminkan kepribadian dan jati diri yang baik. Seballiknya, pakaian yang semrawut menunjukkan betapa buruk dan semrawutnya kepribadian dan jati diri seseorang.
Tidak Melakukan Evaluasi
![]() |
Kalian ini gimana sih, masa gak tau bedanya? |
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar, pada umumnya dalam setiap kali selesai melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru mengadakan evaluasi. Evaluasi ini menjadi penting karena berkaitan dengan beberapa pertanyaan, yaitu
- Apakah materi yang diajarkan dapat dikuasai oleh murid?
- Apakah kegiatan kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung maksimal?
- Di manakah letak kekurangan dan kelebihan dalam proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan?
- Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran sudah tepat?
Secara umum, evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi terhadapmurid dan evaluasi terhadap guru.
Evaluasi terhadap Murid
Tujuan dari dilakukannya evaluasi terhadap murid adalah memberi pengetahuan kepada guru mengenai kemampuan murid dalam memahami materi yang diajarkan, serta mengetahui seberapa banyak murid yang sudah paham maupun yang belum memahami materi pelajaran.
Evaluasi terhadap Guru
Evaluasi terhadap guru dilakukan agar seorang guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dia dapat dalam kegiatan belajar mengajar. Dari evaluasi ini doharapka seorang guru ddapat menemukan kelebihan dan kekurangan yang telah ia lakukan dalam proses belajar mengajar yang selanjutnya dapat dijadikan bahan untuk perbaikan.
Tidak ada komentar: