Warning:
Cerita ini hanyalah sebuah hiburan semata.
Ada seorang wisatawan domestik yang berasal dari Kalimantan berwisata ke Surabaya. Selesai mengunjungi tempat-tempat wisata di Surabaya, kemudian ia berkeliling kota hingga ke beberapa desa. Hingga sampailah ia di sebuah pasar tradisional. Banyak buah-buahan dan jenis makanan di sana yang tidak dapat dijumpai di Kalimantan.
Di pasar yang ramai dengan hiruk-pikuk pembeli itu tiba-tiba ia melihat pedagang yang menjual penganan dari nasi. Ia kemudian menghampirinya.
Pelancong : "Ma'af pak, makanan yang dibungkus daun pisang apa ya?"
Penjual : "Yo makanan manusia. Moso' makanan kuDa??"
Pelancong : "Maksud saya, namanya apa pak?"
Penjual : "Namanya? Tape Beras.."
Pelancong : "Wah, sepertinya manis.."
Penjual : "Iyo. Kalo pait ya nDa' DiJual.."
Pelancong : "Betul juga. Kalau yang itu, apa pak?" (menunjuk makanan yang dibuungkus daun keladi)
Penjual : "Ini? Ini sami mawon."
Pelancong : "Manis juga ya pak?"
Penjual : "Iya, manis."
Pelancong : "Kalau begitu, saya beli tapainya sepuluh dan sami mawonnya sepuluh."
Penjual : "JaDi Dua puluh ya?"
Pelancong : "Iya pak."
Setelah pulang ke Kalimantan, pelancong tersebut menyerahkan oleh-oleh kepada istrinya.
Istri : "Apa ini yank?"
Suami : "Ini tapai dan kue khas Surabaya; samimawon. Coba dibuka."
Istri : "Oh, yang dibungkus daun keladi ini ya, yang namanya samimawon?" (membuka bungkusan daun keladi, kemudian tiba-tiba terkejut) "What!!!! Kenapa isinya tapai juga?"
Suami : "Lah, tadi kata penjualnya itu namanya samimawon. Tapi kenapa isinya tapai??"
Istri : "Huh, jauh-jauh ke Surabaya oleh-olehnya cuma tapai 20 bungkus."
Suami : "Emmmmmm" #%@!O*%&#^
Catatan:
Sami mawon = sama saja
Tidak ada komentar: